Sabtu, 19 Maret 2016

Haruskah aku bilang AH! Berkali-kali

Ya Allah...
Harus bagaimana lagi cara agar aku bisa menahan kesabaran ini, terlalu banyak sudah trik yang ku persiapkan untuk terus bersabar...
Tapi ya Allah...
Hamba bukan makhluk yang sempurna terlampiaskanlah rasa sesak ini hingga tak ada lagi kesabaran yang terucap...
Mungkin setan tertawa dengan pertengkaran kami malam ini...
Tetapi bisa-bisa nya aku tersulut bak api yang menyambar puing reruntuhan yang kering hingga api begitu cepat menyala dan berkobar semakin hebatnya.
Sudah menahan...
Tetapi seolah aku selalu tersulut dan mengundang menangkal satu per satu kata yang keluar dari mulutnya.
Sudah ku katakan beribu kali...
Hambah ini hanya makhluk lemah dan mencoba kokoh dalam kubangan peristiwa kelam masalalu yang mengalir membekas sisanya hingga saat ini.
Tapi kenapa ya Allah...
Ia seolah tak merasa bersalah, bahkan ia lupa dengan apa yang di bicarakan sebelumnya.
Aku bingung kenapa ini terus-terusan terjadi ya Allah...
Tak abis pikir aku dengan kehidupanku ini. Menahan sesak... sesak dalam dada.
Aku ingin ketenangan... dan kedamaian tetapi di dalam rumah ini seolah ada saja pengganggu kedamaian itu.
Dimana kutemuan ketenangan itu ya Allah...
Ku takut aku tak menemukannya sampai batas waktuku.
Dengan berlumuran dosa yang ku genggam dengan bibir yang berbicara di akhirat nanti. Dengan kesaksiannya itu. Maka berkuranglah segala amal kebaikan yang ku persembahkan untuk bekalku nanti.
Ya Allah...
Engkau yang maha lebih tahu dari pada penilaian umatmu.