Makin hari entah bagaimana Tuhan hadirkan ujian hidup untuk ummatnya
Setelah menyelami lebih dalam rasa untuk tetap berdiri kokoh perlahan-lahan mulai lelah dan terpincang-pincang menapakinya
Seolah sulit menyatukan argumentasi dalam beberapa sisi semua terlihat jelek dan tak sepaham
Kekecewaan serta lontaran kasar terlempar bak sampah yang tertiup anging dan sengaja di lemparkan ke wajah
Semakin rumit kekuatan sabar senantiasa diazam kan
Kekuatan syukur tak henti-henti terucap dan terlaksana
Berharap kehidupan kedepannya lebih baik
Tetapi ekspetasi berbeda dengan realita
Kesalahpahaman senantiasa menyelimuti entah bagaimana masalahnya
Yang aku tahu hidup adalah gudangnya masalah
Dan akhirat tempat berakhirnya masalah
Ketika kita tak kuat menjadikannya beban maka remuklah kita
Bila kita dapat mengendalikannya dan mempercayakan semua lantaran Tuhan yang menguji kita
Perlahan akan temukan titik terang dan bila kita mengalah dan tak saling menyakiti
Tetapi seolah tak ada hati lagi
Seolah tak ada yang mengerti tentang keadaan yang terjadi
Semua di kendalikan dengan hasrat masing-masing demi membahagiakan satu keluarga
Tak saling memahami
Tak saling belajar
Tentang kondisi dan tak ada pengertian semua di pandang negatif dan tak berpihak
Ya Rabb,
Ya Rabb,
Ya Rabb,
Tenangkanlah hati...
Tenangkanlah jiwa yang kotor ini...
Tenangkanlah pikiran yang menghambat untuk bertindak lebih cepat
Berharap ada yang mengerti tetapi tetap harus mengerti orang lain
Mungkin di takdirkan begitu
Karena mungkin kita lebih kuat dan mengerti tentang kehidupan
Mencoba ikhlas
Tetapi tetap ada yang mengkritik dan mencari salah tentang polos nya diri
Semoga Tuhan kasih yang terbaik dalam hidup
Keinginan ingin bertemu dengan Ayah di surga kelak dan meminta pengertian dan kasih sayang beliau lagi. Aku merindukannya ingin menyusulnya.